Selasa, 15 Maret 2011

Komponen Elektronika

TRANSFORMATOR
Pengertian
Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan dan arus listrik, terdiri dari kumparan primer,  kumparan sekunder dan inti trafo. Prinsip kerjany berdasarkan induksi elektromagnetik, yaitu ketika kumparan primer dihubungkan dengan arus bolak-bailik(AC), perubahan arus listrik  pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah-ubah. Medan magnet yang berubah-ubah diantara inti besi dan ditransmisikan ke-kumparan sekunder, sehingga pada kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik.  
Jenis-jenis transformator
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

C.Prinsip Kerja 
Prinsip Kerja Transformator
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:
Vp / Vs = Np / Ns
Keterangan:
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder 
RESISTOR

Pengertian
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan resistansi resistor tersebut. Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk. Diantaranya resistor yang berbentuk silinder, SMD (Surface Mount Devices) dan wirewound. Sedangkan jenis-jenis resistor antara lain : komposisi karbon, metal film, dan resistor dengan teknologi film tebal.
Resistor yang paling banyak dipasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi karbon dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita-pita warna yang melingkar di badan resistor. Pita-pita warna ini dikenal sebagai kode warna resistor. Dengan mengetahui kode warna resistor maka dapat mengetahui nilai resistansi, toleransi, koefisien temperatur dan releabilitas resistor tersebut.
Resistor yang menggunakan kode warna ada tiga macam, yaitu :
1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi
2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi
3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi dan 1 pita warna untuk releabilitas.
Dipasaran resistor dengan kode warna ini mempunyai ukuran bermacam-macam sesuai dengan ukuran dayanya.
Untuk komposisi karbon dengan ukuran daya 1/8 W, ¼ W, ½ W
Untuk komposisi metal film dengan ukuran daya 1/8 W 1%, ¼ W 1%, 1 W 5%, 2 W 5%.